logo

KETUA PA BOJONEGORO SIDAK IMPLEMENTASI INOVASI UNGGULAN PTSP ONLINE DISKA DAN ISBAT

Bertempat di ruang PTSP pengadilan Agama Bojonegoro, pada hari Senin, tanggal 25 Maretr 2024 pukul 15.15 WIB, Ketua PA Bojonegoro melakukan sidak untuk memonitoring pemanfaatan
KETUA PA BOJONEGORO SIDAK IMPLEMENTASI INOVASI UNGGULAN PTSP ONLINE DISKA DAN ISBAT

Kaleidoskop Pengadilan Agama Bojonegoro Meraih predikat WBK

Kaleidoskop Pengadilan Agama Bojonegoro Meraih predikat WBK

Ucapan Terima Kasih dan Penghargaan Plt. Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama

Ucapan Terima Kasih dan Penghargaan Plt. Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama

BERHASIL DAMAI LAGI

BERHASIL DAMAI LAGI!!!!!!! PENYELESAIAN IDEAL, ANAK MENDAPATKAN BAGIAN HARTA BERSAMA Bertempat di kantor Pengadilan Agama Bojonegoro, pada hari Kamis, 23 Nopember 2023, Haki
BERHASIL DAMAI LAGI

FAQ-IH

Dalam suatu website, FAQ adalah hal umum disediakan untuk memudahkan pengunjung mendapatkan informasi. Kepanjangan FAQ-IH adalah Frequently Asked Questions dan Informasi Humas
FAQ-IH

Biaya Perkara

SIPP

Jadwal Sidang

SIWAS

e-court

Gugatan Mandiri

WA

aco

PTSP Online

CEK AKTA CERAI

Dipublikasikan oleh admin on . Hits: 88

Memaknai Pakaian Ihram Antara Syariat dan Hakikat

Drs H. Sholikin Jamik SH MH (kiri) saat memberikan pembekalan dan pengajian di Masjid Nabawi al Munawaroh Madinah. (Sholikin Jamik/KLIKMU.CO)

Madinah, KLIKMU.CO – Jamaah umrah dari KBIHU Masyarakat Madani Bojonegoro mendapat pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi bakda subuh (24/1/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh Madinah.

Bimbingan itu disampaikan oleh Drs H. Sholikin Jamik SH MH, ketua KBIHU Masyarakat Madani. Dalam suasana yang sangat dingin, pengajian itu terasa indah dan istimewa karena diadakan di masjid tempat dimakamkan Rasulullah Muhammad SAW.

Dalam pengajian bertajuk Pakaian Ihram: Antara Syariat dan Hakikat itu, Sholikin Jamik menjelaskan tentang syariat pakaian ihram.

Persiapan sebelum Ihram

Menurut Sholikin, jika seorang hendak melaksanakan umrah, dianjurkan mempersiapkan diri sebelum berihram. Persiapan yang dimaksud adalah sebagaimana seorang yang mandi junub, memakai wangi-wangian terbaik khusus bagi laki-laki dan memakai pakaian ihram.

“Pakaian ihram bagi laki-laki berupa dua lembar kain ihram yang berfungsi sebagai sarung dan penutup pundak. Adapun bagi wanita memakai pakaian yang telah disyariatkan yang menutupi seluruh tubuhnya,” paparnya.

Tata cara selanjutnya adalah berihram dari miqat untuk umrah dengan mengucapkan

لَبَّيْكَ عُمْرَةً

Artinya: “Aku penuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah umrah.”

Sholikin lebih lanjut menjelaskan, setelah tahu syariatnya, jamaah harus memahami filsafat makna pakaian ihram.

Menurut dia, melakukan ibadah umrah bisa juga disebut tindakan bertamu, yakni bertamu ke rumah Allah atau yang dalam bahasa Arab disebut “baitullah”.

Tahapan awal dalam melakukan ibadah umrah adalah menjalankan ihram dengan wujud niat dan memakai pakaian ihram. Pakaian ihram identik dengan warna putih serta tidak berjahit sehingga bisa dikatakan tak lebih berupa lembaran kain yang dililitkan ke tubuh.

“Tidak ada sedikitpun dari beberapa perilaku umrah serta yang berkaitan dengannya, kecuali di dalamnya ada hikmah mendalam, nikmat yang lengkap serta cerita, sesuatu, dan rahasia yang tiap mulut akan kesulitan dalam menjelaskannya,” bebernya.

Hakikat Pakaian Ihram

Dalam pengajian pagi di pelataran Masjid Nabawi Madinah itu, Sholikin juga menyampaikan ada tiga hakikat pakaian ihram.

Pertama, kebiasaan manusia apabila mendatangi manusia lain akan memakai pakaian paling membanggakan. Dengan adanya keharusan ihram memakai kain putih tidak berjahit yang bertolak belakang dengan kebiasaan manusia tersebut, Allah seakan ingin memberi tahu bahwa tujuan untuk mendatangi tempat Allah berbeda dengan mendatangi tempat makhluk.

“Hal ini bila dijabarkan lebih lanjut, kesadaran kita untuk mendatangi Allah haruslah berbeda dengan mendatangi manusia maupun makhluk secara umum. Allah adalah sang khaliq (pencipta), sedangkan selain-Nya adalah makhluk (ciptaan),” tuturnya.

Sholikin melanjutkan, perbedaan posisi keduanya mengharuskan perbedaan perilaku di hadapan keduanya. Memakai pakaian yang bagus di hadapan manusia lain bisa jadi untuk menjaga wibawa atau memperoleh kenyamanan orang yang melihat. Sebab, manusia adalah makhluk dengan ikatan-ikatan benda duniawi pada dirinya.

“Allah berbeda dengan manusia. Allah maha pencipta yang niscaya lebih kaya dari ciptaannya. Nilai lebih yang Allah pinta dari manusia adalah ketaqwaan yang sulit untuk dicerna dengan mata kepala,” jelasnya.

Kedua, agar si hamba menyadari dengan menanggalkan segala sesuatu tatkala ihram, ia menanggalkan diri dari harta benda duniawi. Layaknya bayi yang keluar dari rahim ibunya tanpa memakai sehelaipun pakaian.

“Hal ini menyiratkan bahwa memakai pakaian ihram adalah bentuk prilaku pemakainya dalam melepas hal-hal berbau duniawi. Di tubuhnya tidak ada sesuatu kecuali hal-hal yang digunakan untuk menutup aurat,” tuturnya.

Ketiga, keadaan ihram menyerupai keadaan saat hadir di tempat di mana kelak kita dihisab oleh Allah di tempat tersebut.  Allah berfirman dalam surah An-Nisa’ ayat 40:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ

Artinya:  “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah.”

Dan dalam surah Al-An’am ayat 94 Allah berfirman:

 وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَادَى كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ

Artinya: “Dan Sesungguhnya kamu datang kepada kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu kami ciptakan pada mulanya.”

“Ketiga hakikat pakaian ihram tersebut memberi tahu pada kita bahwa dalam ihram yang merupakan permulaan haji, perlu ada kesadaran tersendiri bahwa pelakunya diajak melewati saat-saat menanggalkan diri dari hal-hal berbau duniawi meski masih hidup di dunia. Meski hal itu bertolak belakang dengan fitrah manusia yang tidak bisa hidup tanpa harta benda duniawi, bukan berarti membuat kita merelakan kesadaran kita juga direbut olehnya,” tandasnya.

Sumber : https://klikmu.co/memaknai-pakaian-ihram-antara-syariat-dan-hakikat/

Hubungi Kami

Pengadilan Agama Bojonegoro Klas IA

Jalan MH. Thamrin No.88
Bojonegoro,
Jawa Timur


(0353) 881235

(0353) 892229

pabojonegoro@gmail.com